Senin, 07 Desember 2020

Profil pelayanan kesehtan gigi di RST dr.Soedjono Magelang

 


Rumah Sakit dr. Soedjono merupakan rumahsakit tingkat II yang terletak di Kota Magelang dan berada dibawah kendali Kesehatan Daerah Militer IV/Diponegoro.Rumah Sakit yang dibangun tahun 1917 sebagai tempat pelayanan militer dan umum Belanda, tahun 1942 khusus merawat orang I tentara Jepang, diubah menjadi RS PMI Magelang 1945 diganti menjadi RSU Wates, Magelang pada 1 Januari 1947. Menjadi RST Divisi III sejak diserah terimakan kepada kepala DKT Divisi III tanggal 1 Maret 1948. Kemudian untuk mengenang jasa Letkol dr. Soedjono seorang dokter Brigade Kuda Putih yang gugur saat melawan Belanda di daerah desa Pakis Kabupaten Magelang dekat lereng Gunung Merbabu rumah sakit ini diganti namanya menjadi Rumah Sakit dr. Soedjono tanggal 1 Nopember 1973.

Sejak didirikan sampai dengan tahun 1980 kondisi bangunan Rumah Sakit tidak mengalami perubahan, baru pada tahun 1981 ada penambahan bangunan poliklinik dan UGD. Tahun 1986 penambahan kamar bedah sentral serta dibukanya pintu gerbang timur yang bertujuan tidak saja untuk melayani anggota TNI tetapi juga melayani masyarakat umum. Saat ini Rumah Sakit dr. Soedjono selalu berbenah baik dalam peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan maupun peningkatan profesionalisme anggota.

Sejarah Rumkit Tk II dr. Soedjono tidak dapat dipisahkan dari derap sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, baik pada masa-masa perjuangan kemerdekaan yang ditandai dengan perjuangan fisik melawan penjajah, maupun perjuangan dalam megisi kemerdekaan yang ditandai dengan upaya-upaya peningkatan pelayanan kesehatan melalui kemajuan ilmu dan teknologi.

Rumkit Tk II dr. Soedjono ddidirikan tahun 1917 oleh pemerintah Belanda sebagai rumah sakit militer yang dipimpin oleh seorang dokter Belanda. Selain merawat penderita Belanda, rumah sakit ini juga melayani masyarakat umum dengan membawa pengantar dari aparat desa. Pada awal tahun 1942, yaitu masa penjajahan Jepang, rumah sakit berada dalam kekuasaan Jepang dan hanya khusu merawat tentara Jepang.

Pada tahun 1945, setelah Jepang menyerah, rumah sakit ini berubah menjadi rumah sakit PMI dan sejak 1 Januari 1947 rumah sakit PMI berubah menjadi RSU Wates Magelang. Pada tanggal 1 Maret 1948 RSU Wates diserahterimakan dari pemerintah kepada DKT Divisi III dan diganti namanya menjadi Rumah Sakit Tentara III yang dipimpin oleh Kolonel dr. Soetomo yang kemudian pada tanggal 1 November 1974, nama rumah sakit diganti menjadi Rumah Sakit dr. Soedjono. Nama ini diambil untuk mengabadikan nama Letkol dr. Soedjono, seorang dokter Brigade Kuda Putih yang gugur ditembak oleh Belanda di Desa Pogalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.

Sejak saat didirikan sampai tahun 1980 sampai dengan tahun 1986 kondisi bangunan rumah sakit ini tidak banyak mengalami perubahan ataupun penambahan bangunan. Kalaupun ada sifatnya hanya pemeliharaan/ perbaikan bangunan yang ada, dan beberapa penambahan bangunan antara lain bangunan poliklinik tahun 1981 dan kamar bedah sentral tahun 1986. Baru pada tahun 2003 Unit Poliklinik menempati bangunan baru menghadap ke jalan Oerip Sumohardjo, yang merupakan bantuan dari Dephan, diikuti kemudian pada bulan Agustus 2003 pintu utama rumah sakit resmi menghadap ke jalan Oerip Sumohardjo. Tahun 2007 dibuka Unit Hemodialisa dan ruang Heat Stroke di UGD, pelayanan Laboratorium dan Radiologi 24 jam serta didirikan ruang perawatan Edelweis dimana pengoperasian ruang Edelweis pada April 2008, Ruang Isolasi untuk HIV, H5N1 dan Ruang Cempaka pada tahun 2010.

Rumkit Tk.II dr. Soedjono hingga kini masih terus memperbaiki sarana dan prasarana untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat luas, khususnya kepada satuan.

Visi, Misi dan Motto

1. Visi

Menjadi rumah sakit kebanggaan setiap prajurit, baik sebagai fungsi rujukan dan senantiasa mengutamakan keselamatan.

2. Misi

a. Melaksanakan fungsi rujukan rumah sakit di jajaran Kodam IV/ Diponegoro
b. Meningkatkan mutu pelayanan spesialis dan senantiasa mengutamakan keselamatan pasien sesuai standar Rumkit TK. II.
c. Memiliki sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang cukup memadai secara kualitas maupun kuantitas.

3. Motto
Senyum, Sapa, Sentuh, Sembuh (S4).

4. Tujuan
Terciptanya derajat kesehatan yang tinggi bagi prajurit TNI, PNS dan keluarganya serta masyarakat pada umumnya.


Pelayanan Kesehatan di rumah sakit RST Magelang 

Untuk Sekarang di rst Magelang dikarenakan pademi rumah sakit menerapan sistem online dan offline dimana itu dimaksudkan dengan alur pasien rawat jalan dan alur pasien rawat inap.Untuk rawat jalan menggunakan pendaftaran online sedangkan rawat inap menggunakan pendaftaran offline.

tata cara pendaftaran online


Tata cara pendaftaran offline







Tidak ada komentar:

Posting Komentar